perempatan jalan itulah rumahku
kucari sisa makanan di jalanan
klakson kendaraan jadi musik klasik
di hatiku yang keras seperti batu
Tuhan! kupunya ilusi yang dingin seperti malam
lambang dari semua kesialan dan penindasan
tersirat di wajah hidupku yang hitam kelam
kau tak kan pernah merasakannya
kerna ortumu orkay yang garing banget
kau punya pisi berpentium empat, online 24jam
kau punya bediende dan kacung yang suka menjilat
kau punya semuanya, kaw bisa membelinya
ortumu punya ilmu siluman yang canggih
hingga bisa membayar segala yang bisa kalian beli
sementara kami hanya angka statistik kemiskinan
di atas kertas kami cuma djadikan alat yang sangat strategis!
buat mengemis sepicis demi sepicis, ironis!
bukankah negeri kami kaya akan hasil alam?
yang kalian jual obral abis-abisan!
yang tersisa hanya hutang dan korupsi disegala bidang
dangkal sekali logika bangsaku ini
dijualnya harga dirinya
seakan kita ini telah bermetafora
melakoni peranan pelacur yang sudah gila!
yang bersedia menjilat pantat para penguasa dunia
mafiadunia yang dipuja para pemimpin kita
tak akan membiarkan kita berdirikari
dibikinnya kita selalu tergantung pada aturannya mafiadunia
jika kita berani keluar dari garis dobel-moral kapitalisme
mereka akan ngamuk dan menghajar sang pembangkang
kerna mereka selalu ingin punya sapi perahan yang bodohtololbegokatro
jangan lupa jek!
mereka punya pengalaman sebagai juragan budak, percayalah!
jangan kau kira mereka akan menganggapmu sama-sederajat
jangan mimpi maypren!
hidup ini ada yang dikuasai dan ada yang menguasai
ada yang menindas dan ada yang tertindas, oya?
yang aku tau adalah lapar
haus akan belaian kasih sayang
tapi yang kupunya hanya kerasnya aspal jalanan
rumahku, di masa lalu dan di masa depan
kenyataan, hari ini adalah kenyataan
kemelaratan yang sudah jadi kebudayaan.. .
Sabtu, 05 Maret 2011
Anak Jalanan
10.19
No comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar