This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 10 Maret 2011

Do'a dikala ragu akan dirinya

Bagi yang sedang bimbang oleh sang kekasih, nih ada do'a yang bagus untuk diamalkan. Selamat Mengamalkan ya....:)

Ya Allah...
Seandainya telah Engkau catatkan
dia akan mejadi teman menapaki hidup
Satukanlah hatinya dengan hatiku
Titipkanlah kebahagiaan diantara kami
Agar kemesraan itu abadi
Dan ya Allah... ya Tuhanku yang Maha Mengasihi
Seiringkanlah kami melayari hidup ini
Ke tepian yang sejahtera dan abadi

Tetapi ya Allah...
Seandainya telah Engkau takdirkan...
...Dia bukan milikku
Bawalah ia jauh dari pandanganku
Luputkanlah ia dari ingatanku
Ambillah kebahagiaan ketika dia ada disisiku

Dan peliharalah aku dari kekecewaan
Serta ya Allah ya Tuhanku yang Maha Mengerti...
Berikanlah aku kekuatan
Melontar bayangannya jauh ke dada langit
Hilang bersama senja nan merah
Agarku bisa berbahagia walaupun tanpa bersama dengannya

Dan ya Allah yang tercinta...
Gantikanlah yang telah hilang
Tumbuhkanlah kembali yang telah patah
Walaupun tidak sama dengan dirinya....

Ya Allah ya Tuhanku...
Pasrahkanlah aku dengan takdirMu
Sesungguhnya apa yang telah Engkau takdirkan
Adalah yang terbaik buatku
Karena Engkau Maha Mengetahui
Segala yang terbaik buat hambaMu ini

Ya Allah...
Cukuplah Engkau saja yang menjadi pemeliharaku
Di dunia dan di akhirat
Dengarlah rintihan dari hambaMu yang daif ini

----------------------------------------
Jangan Engkau biarkan aku sendirian
Di dunia ini maupun di akhirat
----------------------------------------

Menjuruskan aku ke arah kemaksiatan dan kemungkaran
Maka kurniakanlah aku seorang pasangan yang beriman
Supaya aku dan dia dapat membina kesejahteraan hidup
Ke jalan yang Engkau ridhai
Dan kurniakanlah padaku keturunan yang soleh

Amin... Ya Rabbal 'Alamin

Sabtu, 05 Maret 2011

Anak Jalanan

perempatan jalan itulah rumahku
kucari sisa makanan di jalanan
klakson kendaraan jadi musik klasik
di hatiku yang keras seperti batu

Tuhan! kupunya ilusi yang dingin seperti malam
lambang dari semua kesialan dan penindasan
tersirat di wajah hidupku yang hitam kelam

kau tak kan pernah merasakannya
kerna ortumu orkay yang garing banget
kau punya pisi berpentium empat, online 24jam
kau punya bediende dan kacung yang suka menjilat
kau punya semuanya, kaw bisa membelinya

ortumu punya ilmu siluman yang canggih
hingga bisa membayar segala yang bisa kalian beli
sementara kami hanya angka statistik kemiskinan
di atas kertas kami cuma djadikan alat yang sangat strategis!
buat mengemis sepicis demi sepicis, ironis!

bukankah negeri kami kaya akan hasil alam?
yang kalian jual obral abis-abisan!
yang tersisa hanya hutang dan korupsi disegala bidang

dangkal sekali logika bangsaku ini
dijualnya harga dirinya
seakan kita ini telah bermetafora
melakoni peranan pelacur yang sudah gila!

yang bersedia menjilat pantat para penguasa dunia
mafiadunia yang dipuja para pemimpin kita
tak akan membiarkan kita berdirikari
dibikinnya kita selalu tergantung pada aturannya mafiadunia

jika kita berani keluar dari garis dobel-moral kapitalisme
mereka akan ngamuk dan menghajar sang pembangkang
kerna mereka selalu ingin punya sapi perahan yang bodohtololbegokatro
jangan lupa jek!
mereka punya pengalaman sebagai juragan budak, percayalah!

jangan kau kira mereka akan menganggapmu sama-sederajat
jangan mimpi maypren!
hidup ini ada yang dikuasai dan ada yang menguasai
ada yang menindas dan ada yang tertindas, oya?

yang aku tau adalah lapar
haus akan belaian kasih sayang
tapi yang kupunya hanya kerasnya aspal jalanan

rumahku, di masa lalu dan di masa depan
kenyataan, hari ini adalah kenyataan
kemelaratan yang sudah jadi kebudayaan.. .

Kamis, 03 Maret 2011

Filsafat Hidup: Uang dan Kebahagiaan

Banyak filsafat hidup yang bisa dijadikan pegangan dalam menjalani roda kehidupan yang semakin kencang berputar.

Memang ada yang mengatakan bahwa Hidup ini dijalani saja dengan santai dan apa adanya tanpa harus repot-repot memikirkan tentang tetek bengek yang berhubungan dengan filsafat. Apalagi filsafat hidup. Repot dan teoretis.

Sebenarnya menjalani hidup apa adanya dan santai, itu pun merupakan filsafat hidup. Sebuah konsep yang mencerminkan bagaimana kita memandang hidup. Lucu, kan? Itulah filsafat, suatu pemikiran dari sebuah konsep yang bisa menjadi dasar dari sebuah tindakan.

Pemikiran ini bisa berupa keyakinan, kepercayaan, ataupun prinsip. Intinya sebuah konsep rasionalitas yang bisa dijadikan sebuah alasan dari suatu langkah yang kita jalani dalam kehidupan ini.

Bagaimana filsafat hidup yang berkaitan dengan uang. Uang bukan segalanya. Tapi dengan uang, segalanya terasa lebih mudah. Uang tidak dapat mendatangkan kebahagiaan.

Tapi kebahagiaan akan terasa semakin lengkap dengan didukung oleh keuangan yang bagus. Uang bisa mengendalikan nafsu. Tapi uangpun bisa dikendalikan oleh nafsu.

Urusan dengan uang memang unik. Siapa pun bisa menjadi monster yang jahat atau manusia berjiwa malaikat dalam waktu sekejap. Teman bisa menjadi lawan, lawan bisa menjadi teman. Itulah uang. Berwajah dua, berwarna hitam dan putih.

Banyak yang terlena melupakan segalanya demi uang. Tapi ada juga yang berleha-leha dan santai tanpa memikirkan uang lagi karena uang sudah datang sendirinya kepada dia.

Bagaimanakah membuat uang datang kepada kita dengan sendirinya? Kuncinya, miliki filsafat hidup yang benar, yaitu, selalu bahagia. Bila pikiran terkendali dengan benar dan melihat segala sesuatunya dari sudut positif dengan bumbu syukur yang kental, maka uang akan mudah dikendalikan.

Bila uang sudah masuk dalam kendali kita, maka uang akan datang dan semua urusan terasa lebih mudah.

Contoh :

Anda kaya, tapi tidak bahagia. Dengan uang berlimpah, Anda akan mencari kesenangan hingga ke ujung kaki langit. Anda terus gelisah karena filsafat hidup Anda yang masih belum berada di roda yang benar. Anda merasa uang Anda begitu berkuasa.

Tiada sesuatu pun yang tidak dikaitkan dengan uang. Akhirnya, Anda sendirian di puncak gunung uang. Jiwa Anda kosong. Uang telah menjadi bos Anda. Akhirnya uang itu memakan dan menggorogoti sendi-sendi tulang hingga Anda lumpuh tak berdaya. Uang pun akhirnya habis untuk berobat.


Bagaimana kalau Anda bahagia. Uang bisa Anda kendalikan. Begitu banyak hal yang bisa Anda perbuat dengan uang sehingga uang itu bekerja di jalan kebaikan. Tidak ada orang bahagia yang serakah. Oleh karena itu, orang bahagia suka memberi.

Dengan semakin banyak memberi, uang pun kembali dengan membawa teyang semakin banyak. Jadi, uang orang yang bahagia itu akan semakin banyak. Selain itu, orang bahagia itu, tidak membutuhkan berfoya-foya dengan uangnya. Kebahagiaannya adalah membuat orang lain bahagia. Semakin berbahagia, semakin banyaklah uangnya.

Sabtu, 26 Februari 2011

BAHASA HATI

Tak ada musuh yang tak dapat ditaklukan oleh cinta...

Tak ada penyakit yang tak dapat disembuhkan oleh kasih sayang...

Tak ada permusuhan yang tak dapat dimaafkan oleh ketulusan...

Tak ada kesulitan yang tak dapat dipecahkan oleh ketekunan...

Tak ada batu keras yang tak dapat dipecahkan oleh kesabaran...

Semua itu haruslah berasal dari hati.. Bicaralah dengan bahasa hati, maka akan sampai kehati pula

Kesuksesan bukan semata-mata betapa keras otot dan betapa tajam otak kita, namun juga betapa lembut hati kita menjalani segala sesuatunya...

Jumat, 25 Februari 2011

HIDUP ADALAH PILIHAN

Pada suatu ketika, dalam hidup kita sebagai manusia niscaya akan mencapai suatu titik di mana kita tidak berdaya dengan keadaan disekeliling kita (realita). Pada kondisi semacam itu kita merasa berada pada titik nol dalam kehidupan ini. Dimana semuanya harus diakhiri atau harus dimulai dari awal lagi.

Perasaan—untuk mengakhiri—itu sebenarnya timbul karena adanya bangunan asumsi dalam diri kita bahwa lota telah melakukan semuanya secara maksimal untuk mencapai titik tertinggi. Tapi pada kenyataannya kita tak pernah sampai ke sana. Ya disinilah letak keinginan tak sesuai dengan kenyataan padahal telah melakukan banyak hal untuk menggapainya. Situasi semacam ini hanya di derita oleh orang-orang yang secara mental mereka sangat lemah. Tepatnya mereka tak begitu mengenal tentang Proses, Hidup dan Kehidupan.

Sedangkan pada sisi yang lain, dimana ada anggapan kalau kita harus memulai lagi dari awal, atau beranggapan kalau semuanya ini masih belum berkahir justru baru dimulai. Kondisi semacam ini jelas akan membangkitkan andrenalin kita untuk terus berpacu dengan melodi kehidupan ini. Ikuti iramanya tapi kita yang tentukan goyangannya. Dan bagi saya orang semacam ini pada suatu ketika ia akan sampai pada sutau titik dalam kehidupannya yang ia pun tak pernah menduganya. Ketika mereka sampai disana mereka akan berkata “KEAJAIBAN”.

Kembali lagi pada persoalan ketidak berdayaan diatas, sebenarnya ada banyak faktor terjadinya hal tersebut. Di samping ketidakberdayaan itu memang melekat menjadi sifat kita. Tapi bukan manusia yang namanya jika harus terus tergeletak dalam ketidakberdayaan tersebut. karena “tidak berdaya” bukan berarti “mati”. Tapi kondisi dimana kita harus lebih kritis dalam mengevaluasi diri.

Dalam proses melakukan evaluasi ini dibutuhkan kesadaran akan kejujuran dalam diri kita sendiri. Berani menyalahkan sekecil apapun proses yang kita lakukan, dan berani mengambil alternatif lain untuk mendapatkan hasil yang berbeda. Akan tetapi yang perlu diperhatikan adalah menggunakan Perasaan, Pikiran, dan Keyakinan secara proporsional dan profesional dalam setiap tema yang kita bahas dalam hidup ini.

Ketiga hal tersebut harus berjalan secara adil, karena kita tidak bisa hidup dengan paradigma apa yang kita rasakan secara terus menerus, karena bisa jadi perasaan itu juga salah, demikian juga dengan pikiran ataupun keyakinan. Jika kita sudah bisa menyatukan antara perasaan, pikiran dan keyakinan dalam satu garis lurus, itulah yang disebut dengan “kemantapan”.

Terkadang, orang seringkali berprilaku mengikuti perasaannya padahal ia tahu bertolak belakang dengan pikiran dan keyakinannya. Atau barang kali orang memang bergerak dengan keyakinan dan perasaannya tapi bertolak belakang dengan apa yang ia pikirkan. Bahkan ada juga orang yang bergerak sesuai dengan pikiran dan perasaannya tapi bertolak dengan keyakinannya. Semuanya itu tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal.

Jadi dalam hal apapun saya pikir, kita memang harus cerdas dalam menggunakan Perasaan, Pikiran dan Keyakinan tersebut, walaupun ketiganya memiliki peran dan fungsi tersendiri dalam kehidupan kita, dan terkadang kita harus lebih mementingkan salah satu diantara ketiganya namun kita tak bisa mengabaikan yang lainnya. Biarkan ketiganya memberikan pendapat pada kita. Namun pilihlah apa yang membuatmu hidup bahagia. Tidak hanya di dunia tapi di akhirat juga.

Hal ini sering kita alami dalam beberapa tema besar kehidupan kita, dalam hal cinta misalnya, orang sering kali mendewakan perasaannya dari pada pikiran dan keyakinannya. Sehingga ketika kenyataan tak sesuai harapan, ia kemudian tergeletak dalam kondisi ketidak berdayaan bahkan ada yang menangis hingga rumahnya kebanjiran. Jadi capailah dulu titik “KEMANTAPAN” barulah ambil “KEPUTUSAN”.

Hidup itu adalah pilihan, bahkan tak mau untuk memilih pun itu juga merupakan pilihan, dimana setipa pilihan punya konsekwensi-konsekwensi logis bagi hidup kita yang akan datang. Jadi “pilihan” itu adalah “keniscayaan”.

Seperti hal nya kesedihan dan kebahagiaan itu juga pilihan, dalam kondisi apapun jika kita memilih untuk bersedih, maka kita pasti bersedih, karena kita telah “merasa” dan “melakukan” hal-hal yang membuat kita tampak sedih. demikian juga sebaliknya.

HANYA INGIN MENGERTI

Aku terbaring dalam kegelisahan,

Hampir dua purnama

Aku terbelenggu dalam tanya,

Mengurai kata-demi-fakta

Tuk temukan penjelasan,

Bukan sekedar jawaban yang diterka......>!!!!



Aku bertanya pada rembulan

Dia mengadu pada awan

Ku ceritakan pada Senja

Dia bilang "tunggulah sang fajar"



Aku tak mengerti

Kutemukan mataku menatap mentari

Ketika itu ku tahu telah pagi

Gemuruh itu tetap memberontak dalam hati

Menuntutku untuk bisa memahami



Ini bukan tentang apa dan siapa

TIdak pula masalah kapan dan dimana

Ini tentang semuanya

Yang kualami dalam setiap fakta



AKu bertanya Kenapa dan Bagaimana

Jawaban itu katanya langka

Karena itulah kita disebut manusia

Yang terus mencari tanpa putus asa.



Ada seberkas cahaya

Ketika gelap dalam gulita

Menyapaku di kedalaman jiwa

Sesuatu itu indah pada Waktunya.

Karena ADA dan TIADA masalahnya.

IKATAN SUCI

Sejuta makna dalam satu Kata

Menjadi sebab adanya semesta

Datang dari keharibaanNya

Bergandeng mesra Bersama Asma’ul Husna

Engkau berkata dariNya engkau Ada

Menjelma dalam bentuk manusia

Janjimu menjadi hamba......

Janjimu memujaNya

Janjimu sujud padaNya

Janjimu padaNya engkau rela


Bagimana kau mengenal hakekat

Jika hatimu masih terlalu kotor dan karat

Bagimana hatimu bisa ikhlas

Jika ambisimu tak bisa engkau peras


Oh.......!!!

Semesta dalam cinta

Mengurai bait setiap rasa

Kembali dalam sujud tak berdaya

Dari senja hinga senja


Bagaimana aku bisa percaya

Tentang apa yang kau sebut cinta

Sementara wajahku selalu kau puja

Dan melupakan asal semua itu ada


Bagaimana aku bisa mengerti

Kalau cintamu itu sejati

Sementara dirimi selalu berdiri

Dalam ego abaikan nurani


Dari mana aku tahu kamu tulus

Jika kau bayangkan tubuhku yang mulus

Dari mana aku tahu kamu setia

Jika pelukanku yang selalu kau damba


Tenangkan jiwamu,

Datanglah dan peluklah jiwaku

Jadilah imam dalam setiap shalatku

Jadilah pemimpin dalam atap rumahku

KepangkuanNya lah kita menuju

Dalam ikatanNya yang SUCI

BERSEDIH ATAU BERBAHAGIA

Pada suatu ketika, dalam hidup kita sebagai manusia niscaya akan mencapai suatu titik di mana kita tidak berdaya dengan keadaan disekeliling kita (realita). Pada kondisi semacam itu kita merasa berada pada titik nol dalam kehidupan ini. Dimana semuanya harus diakhiri atau harus dimulai dari awal lagi.



Perasaan—untuk mengakhiri—itu sebenarnya timbul karena adanya bangunan asumsi dalam diri kita bahwa lota telah melakukan semuanya secara maksimal untuk mencapai titik tertinggi. Tapi pada kenyataannya kita tak pernah sampai ke sana. Ya disinilah letak keinginan tak sesuai dengan kenyataan padahal telah melakukan banyak hal untuk menggapainya. Situasi semacam ini hanya di derita oleh orang-orang yang secara mental mereka sangat lemah. Tepatnya mereka tak begitu mengenal tentang Proses, Hidup dan Kehidupan.



Sedangkan pada sisi yang lain, dimana ada anggapan kalau kita harus memulai lagi dari awal, atau beranggapan kalau semuanya ini masih belum berkahir justru baru dimulai. Kondisi semacam ini jelas akan membangkitkan andrenalin kita untuk terus berpacu dengan melodi kehidupan ini. Ikuti iramanya tapi kita yang tentukan goyangannya. Dan bagi saya orang semacam ini pada suatu ketika ia akan sampai pada sutau titik dalam kehidupannya yang ia pun tak pernah menduganya. Ketika mereka sampai disana mereka akan berkata “KEAJAIBAN”.



Kembali lagi pada persoalan ketidak berdayaan diatas, sebenarnya ada banyak faktor terjadinya hal tersebut. Di samping ketidakberdayaan itu memang melekat menjadi sifat kita. Tapi bukan manusia yang namanya jika harus terus tergeletak dalam ketidakberdayaan tersebut. karena “tidak berdaya” bukan berarti “mati”. Tapi kondisi dimana kita harus lebih kritis dalam mengevaluasi diri.



Dalam proses melakukan evaluasi ini dibutuhkan kesadaran akan kejujuran dalam diri kita sendiri. Berani menyalahkan sekecil apapun proses yang kita lakukan, dan berani mengambil alternatif lain untuk mendapatkan hasil yang berbeda. Akan tetapi yang perlu diperhatikan adalah menggunakan Perasaan, Pikiran, dan Keyakinan secara proporsional dan profesional dalam setiap tema yang kita bahas dalam hidup ini.



Ketiga hal tersebut harus berjalan secara adil, karena kita tidak bisa hidup dengan paradigma apa yang kita rasakan secara terus menerus, karena bisa jadi perasaan itu juga salah, demikian juga dengan pikiran ataupun keyakinan. Jika kita sudah bisa menyatukan antara perasaan, pikiran dan keyakinan dalam satu garis lurus, itulah yang disebut dengan “kemantapan”.



Terkadang, orang seringkali berprilaku mengikuti perasaannya padahal ia tahu bertolak belakang dengan pikiran dan keyakinannya. Atau barang kali orang memang bergerak dengan keyakinan dan perasaannya tapi bertolak belakang dengan apa yang ia pikirkan. Bahkan ada juga orang yang bergerak sesuai dengan pikiran dan perasaannya tapi bertolak dengan keyakinannya. Semuanya itu tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal.



Jadi dalam hal apapun saya pikir, kita memang harus cerdas dalam menggunakan Perasaan, Pikiran dan Keyakinan tersebut, walaupun ketiganya memiliki peran dan fungsi tersendiri dalam kehidupan kita, dan terkadang kita harus lebih mementingkan salah satu diantara ketiganya namun kita tak bisa mengabaikan yang lainnya. Biarkan ketiganya memberikan pendapat pada kita. Namun pilihlah apa yang membuatmu hidup bahagia. Tidak hanya di dunia tapi di akhirat juga.



Hal ini sering kita alami dalam beberapa tema besar kehidupan kita, dalam hal cinta misalnya, orang sering kali mendewakan perasaannya dari pada pikiran dan keyakinannya. Sehingga ketika kenyataan tak sesuai harapan, ia kemudian tergeletak dalam kondisi ketidak berdayaan bahkan ada yang menangis hingga rumahnya kebanjiran. Jadi capailah dulu titik “KEMANTAPAN” barulah ambil “KEPUTUSAN”.



Hidup itu adalah pilihan, bahkan tak mau untuk memilih pun itu juga merupakan pilihan, dimana setipa pilihan punya konsekwensi-konsekwensi logis bagi hidup kita yang akan datang. Jadi “pilihan” itu adalah “keniscayaan”. Seperti hal nya kesedihan dan kebahagiaan itu juga pilihan, dalam kondisi apapun jika kita memilih untuk bersedih, maka kita pasti bersedih, karena kita telah “merasa” dan “melakukan” hal-hal yang membuat kita tampak sedih. demikian juga sebaliknya.

Senin, 03 Januari 2011

Aku Hidup Dengan Gayaku

Aku punya impian yang datang begitu saja...
dan pergi kapan dia suka...
kadang mimpiku hanya sekedar rasa yang tertinggal....
tak semua impianku menjadi nyata...
setetes demi tetes aliran darahku mulai menyatu...
mencari satu impian dan satu pengharapan...
ingin rasanya ku mengapai semua...
tapi itu tak mungkin....
aku hanya manusia biasa...
penuh dengan kekurangan....
tak ada yang sempurna dari hidupku...
terkadang mereka meragukan kemampuanku...
inilah gayaku...
ku hidup dengan gayaku...
ku bebas dengan gayaku...
hidupku penuh obsesi...
penuh mimpi yang perlu digali...

ku punya cinta...
ku punya perasaan...
terkadang keras terhadap mereka...
ku tak tau apakah mereka membenciku..
tapi itu gayaku...
aku tak pernah romantis dengan cinta yang ku punya...
aku tak pernah mengerti dengan kata romantis....
kenapa mereka selalu mempersalahkan kata romantis...
mungkin cintaku dahulu selalu gagal...
karena ku tak pernah mempersembahkan kata romantis...

jalan hidup memang indah...
penuh pertulangan layaknya permainan...
kita pegang kendali...
dari sebuah cerita hidup kita....
ada tawa,ada canda,ada sedih....
tak terkadang derita menghantui jiwa...
sikap dari cerita mimpi....
yang berjalan dengan skenario Allah....

ku hidup dengan gayaku....
ini jalan ceritaku...
ini adalah mimpiku...
ini semua takdir dari hidupku...
masih banyak cerita yang belum terkuak...
seiring napasku masih disini...
seandainya aku tiada nanti....
aku ingin menyapa dan bertanya...
apa kabar surga......