Kamis, 03 Maret 2011

Filsafat Hidup: Uang dan Kebahagiaan

Banyak filsafat hidup yang bisa dijadikan pegangan dalam menjalani roda kehidupan yang semakin kencang berputar.

Memang ada yang mengatakan bahwa Hidup ini dijalani saja dengan santai dan apa adanya tanpa harus repot-repot memikirkan tentang tetek bengek yang berhubungan dengan filsafat. Apalagi filsafat hidup. Repot dan teoretis.

Sebenarnya menjalani hidup apa adanya dan santai, itu pun merupakan filsafat hidup. Sebuah konsep yang mencerminkan bagaimana kita memandang hidup. Lucu, kan? Itulah filsafat, suatu pemikiran dari sebuah konsep yang bisa menjadi dasar dari sebuah tindakan.

Pemikiran ini bisa berupa keyakinan, kepercayaan, ataupun prinsip. Intinya sebuah konsep rasionalitas yang bisa dijadikan sebuah alasan dari suatu langkah yang kita jalani dalam kehidupan ini.

Bagaimana filsafat hidup yang berkaitan dengan uang. Uang bukan segalanya. Tapi dengan uang, segalanya terasa lebih mudah. Uang tidak dapat mendatangkan kebahagiaan.

Tapi kebahagiaan akan terasa semakin lengkap dengan didukung oleh keuangan yang bagus. Uang bisa mengendalikan nafsu. Tapi uangpun bisa dikendalikan oleh nafsu.

Urusan dengan uang memang unik. Siapa pun bisa menjadi monster yang jahat atau manusia berjiwa malaikat dalam waktu sekejap. Teman bisa menjadi lawan, lawan bisa menjadi teman. Itulah uang. Berwajah dua, berwarna hitam dan putih.

Banyak yang terlena melupakan segalanya demi uang. Tapi ada juga yang berleha-leha dan santai tanpa memikirkan uang lagi karena uang sudah datang sendirinya kepada dia.

Bagaimanakah membuat uang datang kepada kita dengan sendirinya? Kuncinya, miliki filsafat hidup yang benar, yaitu, selalu bahagia. Bila pikiran terkendali dengan benar dan melihat segala sesuatunya dari sudut positif dengan bumbu syukur yang kental, maka uang akan mudah dikendalikan.

Bila uang sudah masuk dalam kendali kita, maka uang akan datang dan semua urusan terasa lebih mudah.

Contoh :

Anda kaya, tapi tidak bahagia. Dengan uang berlimpah, Anda akan mencari kesenangan hingga ke ujung kaki langit. Anda terus gelisah karena filsafat hidup Anda yang masih belum berada di roda yang benar. Anda merasa uang Anda begitu berkuasa.

Tiada sesuatu pun yang tidak dikaitkan dengan uang. Akhirnya, Anda sendirian di puncak gunung uang. Jiwa Anda kosong. Uang telah menjadi bos Anda. Akhirnya uang itu memakan dan menggorogoti sendi-sendi tulang hingga Anda lumpuh tak berdaya. Uang pun akhirnya habis untuk berobat.


Bagaimana kalau Anda bahagia. Uang bisa Anda kendalikan. Begitu banyak hal yang bisa Anda perbuat dengan uang sehingga uang itu bekerja di jalan kebaikan. Tidak ada orang bahagia yang serakah. Oleh karena itu, orang bahagia suka memberi.

Dengan semakin banyak memberi, uang pun kembali dengan membawa teyang semakin banyak. Jadi, uang orang yang bahagia itu akan semakin banyak. Selain itu, orang bahagia itu, tidak membutuhkan berfoya-foya dengan uangnya. Kebahagiaannya adalah membuat orang lain bahagia. Semakin berbahagia, semakin banyaklah uangnya.

0 komentar: